selamat datang di blog Rastafara

Gimbal [Dreadlock]: Diantara Filosofi, Ganja, Eksistensi dan Gaya Hidup


 

Secara sederhana Dreadlock atau lebih dikenal dengan gimbal, adalah gaya rambut kusut yang nyaris sama dengan rambut yang tidak pernah dirawat. Rambut gimbal tersebut adalah Rambut yang menyatu dan tidak dapat di urai satu persatu seperti rambut pada umumnya.

Seiring dengan perkembangannya, Gaya rambut tersebut identik dengan salah satu jenis musik, yaitu reggae yang berasal dari jamaika. Music tersebut akrab dengan pelopornya  Bob Marley, yang berpenampilan Khas rambut bergaya Dreadlock.

Dipercaya bahwa keberadaan rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Keberadaannya dihubungkan dengan kepercayaan rakyat Afrika sebagai penggambaran sosok Fir’aun dari masa Mesir kuno. Rakyat Afrika pada masa itu mengggambarkan Tutankhamen sebagai firaun dengan rambut gimbal.

 
Tutanhamen tersebut berasal dari nama aslinya Tuttenkh-Amen, (wikipdia). Dia adalah seorang putra mesir dari dinasti ke 18, yang memerintah dari tahun 1333 SM-1323 SM. Karena penulisan dan pengucapan yang tidak lazim maka Tuttenkh-Amen biasa disebut dan ditulis dengan Tutanhamen.

Berikutnya, Pada Tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan keagamaan dan gerakan kesadaran terhadap identitas kaum kulit hitam UNIA (Universal Negro Improvement Association). Gerakan ini mengadopsi spiritualitas dari Agama Hindu dan kaum Tribal Afrika. Dalam gerakan ini komunitas gimbal (dread) menyatakan diri bahwa mereka adalah kaum yang memiliki rasa takut atau gentar terhadap Tuhan. Dan lebih lanjut lagi komunitas ini menjadi kaum pengikut ajaran Rastafari atau biasa disebut dengan Rastafarian.

Rastafari adalah ajaran agama yang dikembangkan di Jamaika pada tahun 1930-an, setelah penobatan Raja Haile Selassie I sebagai raja Ethiopia. Rastafarian percaya bahwa raja mereka yaitu Haile Selassie I adalah Tuhan. yang akan mengembalikan kejayaan bangsa kulit hitam.

Rastafarian memiliki nama atau istilah lain diantaranya: Sufferer(pendrita), lockmen, dread/dreadlock (gimbal). Rastafarian meyakini bahwa kaum kulit hitam adalah manusia pilihan Tuhan. Namun eksistensi mereka ditindas oleh penjajahan dan perdagangan budak. Sehingga melalui gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para Rastafarian ini, mereka mencoba untuk menumbuhkan kesadaran dan kejayaan atau kelayakan hidup mereka (kaum kulit hitam).

Eksistensi Rastafarian fokus pada pembelaan terhadap “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang). Baldhead ini mereka golongkan sebagai kaum Babylon (istilah untuk penguasa penindas). dalam gerakan kesadaran ini Rastafarian sangat gigih menyerukan persamaan harkat martabat mereka sbagai manusia seutuhnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup. Mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich. Dipercaya bahwa di tempat inilah asal mula musik reggae mulai terlahir pada tahun 1968-an.


 

Menyoal Ganja yang identik dengan Gimbal/Rastafarian, adalah karna Ganja biasa di gunakan oleh mereka sebagai salah satu upaya peningkatan konsentrasi. Dimana dalam acara ritual kagamaan, mereka biasa menggunakan Drum, nyanyian dan meditasi untuk mencapai keadaan fokus pada spiritualitas tinggi. Dan ganja mereka hisap sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran spiritual.

Ajaran ajaran yang di anut dan di gunakan Rastafarian sehari hari antara lain, memanfaaktkan makan sebaik baiknya, menjauhkan diri dari alkohol, menahan dan menghindari mengkonsumsi daging, utamanya daging Babi.

Dalam aplikasinya kaum Rastafarian memperoleh prestasi tertinggi dengan banyaknya penyadaran terhadap Eksistensi kaum kulit hitam di dunia. Sehingga rasa percaya diri dan keberanian untuk bersaing dengan kaum kulit putih menjadi lebih tinggi.

Di indonesia sendiri ada sebuah fenomena rambut gimbal yang sangat sakral. Dipercaya masyarakat lereng gunung Dieng bahwa anak yang berambut gimbal adalah anak yang harus mendapatkan perhatian lebih. Sehingga apapun yang dia minta sebelum rambut gimbalnya  di potong harus dipenuhi.

Proses pemotongan rambut gimbal di sini memerlukan rangkaian acara ritul. diantaranya adalah  proses penyucian. Proses ini dilakukan menggunakan air dari Maerokoco yang dipercaya sebagai  sumber sungai serayu. selanjutnya rambut tersebut akan di larungkan ke sungai sebagai pengembalian kepada Nyai Ratu Kidul.


 
Meski demikian, adanya para komunitas Dreadlock (gimbal) di Indonesia, adalah komunitas yang terinspirasi dari kaum kulit hitam di Jamaika. Bukan dari kepercayaan yang ada di lereng gunung Dieng. Pada umumnya komunitas ini adalah penggemar musik Reggae.

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Gimbal [Dreadlock]: Diantara Filosofi, Ganja, Eksistensi dan Gaya Hidup ini dipublish oleh Unknown pada hari Rabu, 27 Februari 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Gimbal [Dreadlock]: Diantara Filosofi, Ganja, Eksistensi dan Gaya Hidup
 

0 komentar:

Posting Komentar

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!